Pendaki yang Hilang di Gunung Lawu Masih Anak-AnakKARANGANYAR - Hingga saat ini tim gabungan evakuasi lima pendaki dan dua anak-anak yang dikabarkan hilang kontak saat mendaki puncak Gunung Lawu belum juga ditemukan.
Sebanyak 11 tim gabungan yakni Karanganyar Emergency, HNC Lanud Adi Sumarmo, Barkolak UNS, AGL, SAR Karanganyar, BPBD Karanganyar, Basarnas Solo, BPBD Magetan, BPBD Jateng, BPBD Klaten, Hima Lawu, SAR Sukoharjo, Solo Rescue Unit, dan LPB Muhammadiyah Klaten terus menyisir jalur pendakian gunung yang berada di wilayah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur ini untuk menemukan lima pendaki dan dua anak yang hilang kontak saat mendaki gunung sejak Sabtu 25 Juli.
Anggota Karanganyar Emergency Rifan Feir Nandhi mengatakan, pencarian besar-besaran ini diambil mengingat kelima pendaki tersebut belum ada yang berpengalaman dalam mendaki gunung.
Apalagi dalam kelompok pendaki yang hilang kontak tersebut terdapat dua anak. Sehingga, dikhawatirkan daya tahan tubuh kedua anak tersebut tak kuat menahan suhu ekstrem Gunung Lawu yang memiliki ketinggian 3.265 MDPL.
"Suhu pintu gerbang pendakian Cemoro Kandang pada malam hari itu 10 derajat. Sedangkan suhu di atas pos I itu mencapai 5 derajat. Bahkan, diperkirakan kondisi suhu di puncak lebih ekstrem. Itu yang kami takutkan. Karena sangat berbahaya bagi anak-anak bila lebih dari lima hari," papar Rifan saat ditemui Okezone, Rabu (29/7/2015).
Selain mengkhawatirkan kondisi dua anak yang ikut dalam pendakian, tim evakuasi mengkhawatirkan logistik makanan yang dibawa oleh para pendaki ini habis.
"Seharusnya, mereka itu sudah turun Selasa kemarin. Soalnya, mereka naik pada 25 Juli. Jadi perhitungan kami, kalau hari ini tak bisa ditemukan, logistik yang dibawa hanya bisa cukup dua hari lagi," paparnya.
Menurut Rifan, selain melibatkan tim gabungan cukup banyak, fokus penyisiran semakin diperluas. Sebab, kemungkinan besar para pendaki yang kehilangan kontak ini tersasar ke jalur tambak atau jalur trabas yang masuk ke wilayah Ngargoyoso, Karanganyar.
"Kemungkinan para pendaki ini berada di jalur tambak atau jalur trabas, dan kemungkinan mereka tak berani turun. Karena di jalur ini tidak ada petunjuk jalan. Kalau tersesat di Jalur Cemoro Kandang atau Cemoro Sewu, jelas sudah ketemu," ujarnya.
Sebab dari informasi para pendaki yang mengaku bertemu dengan ketujuh orang ini, pada 28 Juli 2015, tengah berada di sekitar Sendang Drajat.
Bahkan, pendaki yang bertemu dengan ketujuh rombongan ini melihat bila anak-anak yang ikut serta dalam pendakian itu selalu menangis tak henti-hentinya.
"Waktu ditanya soal logistik, mereka mengatakan kalau logistik masih cukup. Namun, sewaktu ditawari untuk ikut turun bersama mereka, rombongan itu menolaknya. Mungkin karena belum kenal,jadi takut untuk ikut turun," paparnya.
Dari informasi itulah, tim evakuasi pun ada yang diberangkatkan dari Jalur Ngargoyoso atau jalur di atas Candi Sukuh. Langkah ini diambil karena kebanyakan para pendaki yang belum paham dengan jalur pendakian Gunung Lawu banyak yang tersesat di jalur tersebut.
Seperti diberitakan, ketujuh pendaki yang hilang tersebut adalah Abdul (8), Sasi (11), Refi (18), Maya (18), Rizai (18), Puput (18), dan Gabriel (18).
Ketujuh rombongan ini naik ke puncak Gunung Lawu pada 25 Juli 2015 sekira pukul 08.00 WIB melalui jalur pendakian Cemoro Kandang.
Source: okezone