Kekeringan Dikhawatirkan Berimbas Impor Beras JAKARTA - Musim kemarau panjang atau kekeringan (Elnino) dikhawatirkan mengakibatkan keterpaksaan Pemerintah untuk melakukan impor beras. Hal ini demi mewujudkan ketahanan pangan dalam negeri.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan, selama musim kemarau, Pemerintah akan melihat pasokan beras oleh Bulog hingga September mendatang. Namun, pihaknya meyakini pasokan beras saat ini masih dalam kategori aman.
"Kalau bisa diproduksi beras dalam negeri ya kita beli, kalau enggak ada ya kita impor demi ketahanan pangan, nanti kita lihat," ujar Sofyan di kantornya, Jakarta, Kamis (30/7/2015).
Menurutnya, pengecekan pasokan beras harus dilakukan pada akhir tahun mendatang. Sebab, pada Januari hingga Februari, tidak ada lagi panen beras.
"Sampai sekarang sampai September-Oktober, pasokan beras masih aman. Kita lihat lagi akhir tahun. Jadi stok pangan 1,5 juta ton sampai akhir tahun," kata dia.
Terkait dengan bencana alam yang terjadi belakangan ini seperti erupsi gunung merapi dan gempa bumi, Sofyan mengaku tidak banyak berpengaruh terhadap kondisi pertanian Indonesia. Sebab, hanya terjadi di beberapa daerah dan tidak memiliki dampak secara nasional.
"Gempa juga tidak banyak dan tidak menciptakan korban. Yang paling penting itu el nino, kekeringan di mana-mana. Produksi padi di beberapa daerah, sekarang el nino terjadi di waktu panen jadi enggak masalah. Kalau tebu musim panen juga enggak ada masalah," tukasnya.
Source: okezone